Padaberbagai kondisi, instalasi listrik sering mengalami naik turun dan tidak stabil. Penyebab tegangan listrik naik turun sangat banyak. Baik dikarenakan oleh jaringan listrik dari PLN yang bermasalah, ataupun dikarenakan oleh kerusakan internal pada instalasi listrik Anda. Untuk mengatasinya, Anda dapat melakukan berbagai cara. Caramemperbaiki: Pertama yang kita cek adalah arus dan tegangan yang menyuplay pompa air, apakah kurang dari 200, jika ya coba pakai stabilizer/ stavol. Jika belum juga coba bongkar bagian blok dan bersihkan bagian impeler lalu coba putar2 dinamo, kemudian tutup kembali. Stabilizertegangan untuk kulkas: bagaimana memilih perlindungan yang tepat. Jika tegangan di jaringan kami memenuhi persyaratan 220 V dan +/- 10% di kedua arah, tidak perlu meningkatkan karakteristiknya. Peralatan rumah tangga, termasuk peralatan pendingin, sangat dipengaruhi oleh lonjakan daya. Penstabil tegangan untuk lemari es diperlukan Denganadanya regulator tegangan suplai arus menjadi lancar dan tidak ada hambatan sehingga bisa mencukupi kebutuhan daya yang diperlukan komponen-komponen dalam rangkaian gadget tersebut. Kalo rangkaian power suplay stabilizer 1000volt gimana ya? Recent Posts. Skema Echo Repeater IC PT2399 Reverb 2 Potensio. Cara Memperbaiki Suara Speaker Sebagaipelanggan listrik, salah satu cara memperbaiki perubahan tegangan tersebut adalah dengan menggunakan stabilizer / stabilisator tegangan ke alat yang akan digunakan, seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar Pemasangan Stabilizer/Stabilsator ke Peralatan Listrik CaraMengatasi Komputer Yang Nyetrum. Untuk sobat yang ingin mencoba mengatasi permasalahan ini pada perngkat komputer (PC) Silahkan ikuti beberapa tips di bawah ini. #1. Menggunakan Stabilizer. Stabilizer adalah alat listrik yang berfungsi untuk menyeimbangkan / penyetabil tegangan listrik. pF0PKl. Penstabil tegangan atau stabilizer atau biasa disebut stavolt adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan tegangan sehingga output tegangan yang keluar bisa stabil dan tidak naik turun. Bebagai macam merek stavolt dengan keunggulan masing-masing bisa anda pilih diantaranya merek Matsunaga, Matsutama, Matsuyama, Matsumoto, Matsugawa, Minamoto, Montero, Volger VR, ICA FR, OKI, Hossoni, Kenika AR, dan berbagai macam merek lainnya. Kemarin dapat kerjaan memperbaiki stavolt merek montero dengan kerusakan mati dan tegangan output tidak keluar. Stavolt yang saya kerjakan ini model motor servo control. Yang mana menggunakan motor dinamo sebagai penggerak stabilizernya. Ditambah rangkaian control berupa IC dan beberapa transistor sebagai sensor tegangan dan mengendalikan dinamo motor tersebut. Beberapa kerusakan yang sering terjadi diantaranya mati, tegangan output tidak keluar, konslet, dinamo motor macet, tegangan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kebetulan saya kerjakan ini dengan problem output tidak keluar tegangan, tetapi lampu power masih menyala. Dinamo tidak bergerak alias penampakan jeroan stavolt montero. Pengecekan awal mulai dari sekering ternyata masih normal tidak putus, berarti tegangan sudah masuk. Lanjut ke rangkaian kontrol. Cek beberapa diode IN4007 masih normal, IC, transistor dan beberapa resistor masih dalam kondisi normal, tapi kenapa tegangan output tidak keluar dan motor dinamo tidak bergerak? Mestinya rangkaian kontrol ini sudah bekerja, tapi motor dinamo tidak ada respon. Pengecekan selanjutnya adalah memeriksa tuas dinamo yang berhubungan dengan brushles karbon yang menempel pada lilitan tembaga trafo. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini. Dugaan awal saya mungkin karbon ini sudah sedikit aus sehingga kurang menempel pada lilitan tembaga, yang menyebabkan rangkaian kontrol tidak mendapat isyarat tegangan. Sehingga motor dinamo tidak bergerak karena tidak adanya input dari rangkaian kontrol. Terlihat digambar banyak karbon menempel pada lilitan tembaga trafo, silahkan dibersihkan dulu. Tujuannya adalah agar kontak antara karbon dan lilitan lebih maksimal. Selain mengganti karbon, anda bisa menyetel kedudukan tuas ini lebih tinggi atau lebih rendah dengan menarik tuas keatas atau kebawah kemudian dikencangkan kembali menggunakan sekrup pengunci tuas ini agar tidak bergerak. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini. Setelah dirasa pas karbon sudah menempel dengan baik dengan tembaga, saatnya dicoba. Pastikan kotoran debu karbon sudah bersih dari area trafo dan rangkaian control yang bisa mengakibatkan konsleting. Penyebab lainnya bisa disebabkan switch pengaman rusak. Ada dua switch yang bisa anda cek apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak? Karena jika salah satu switch ini rusak, maka rangkaian kontrol tidak akan bekerja yang menyebabkan dinamo tidak bergerak. Setelah dilakukan pengecekan hasilnya stavolt sudah bisa keluar tegangan kembali dengan normal. Jarum voltmeter sudah menunjukkan angka tegangan normal 220-240 volt AC. Untuk memastikan rangkaian kontrol berfungsi apa tidak, silahkan diberi beban kipas angin atau lainnya. Jika rangkaian normal, maka dinamo motor akan bergerak untuk menstabikan tegangan. Jika rangkaian kontrol problem, maka dinamo tidak bergerak meskipun tegangan output sudah keluar. Dan masih banyak lagi penyebab lainnya yang menyebabkan stavolt mati tidak keluar tegangan. Mudah-mudahan salah satu diantara cara ini bisa membantu anda memperbaiki stavolt anda sendiri dirumah. Semoga bermanfaat. Hasil test stavolt setelah diperbaiki. DENGAN meningkatnya penggunaan fasilitas listrik berkepanjangan oleh masyarakat, ketidakstabilan atau naik turunnya tegangan listrik menjadi masalah yang cukup sering terjadi di setiap rumah kelas menengah dan beberapa perkantoran. Penggunaan listrik yang berlebihan dapat menyebabkan tegangan listrik menjadi tidak stabil. Ketika listrik digunakan secara berlebihan, tegangan listrik menjadi sering naik turun sehingga mengakibatkan terjadinya korsleting, lonjakan arus listrik yang besar, hingga kerusakan. Ketidakstabilan atau naik turun tegangan listrik juga dapat menimbulkan ancaman besar bagi keselamatan barang-barang elektronik di rumah atau kantor. Tegangan listrik yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat memengaruhi kinerja peralatan elektronik dengan konsumsi listrik berat seperti AC, kulkas, komputer, dan TV. Untuk mencegah terjadinya masalah ini serta melindungi barang-barang elektronik dengan konsumsi listrik berat tersebut dari kerusakan, dibutuhkan stabilizer listrik agar arus listrik bisa seimbang sehingga peralatan elektronik di rumah atau kantor dapat berfungsi dengan optimal. Stabilizer listrik ialah alat yang berfungsi mengatur dan menyeimbangkan tingkat tegangan listrik secara konstan. Kini stabilizer listrik pun telah menjadi salah satu kebutuhan penting untuk mengatasi masalah naik turunnya tegangan listrik di rumah ataupun kantor. "Ada dua faktor yang sangat menentukan cara kerja stabilizer listrik," ujar Jacky Herman Hardjono, putra dari pemilik PT Gunindo Trimukti dalam keterangan resmi, Senin 23/8. Faktor pertama ialah kapasitas nilai yang dimiliki oleh barang elektronik yang sedang tersambung dengan stabilizer. Faktor kedua ialah nilai kapasitas yang diperlukan oleh stabilizer. Karenanya, pilihlah stabilizer listrik yang berkualitas baik serta sesuai dengan konsumsi daya dan kapasitas pada peralatan elektronik di rumah atau kantor. Stabilizer Matsuyama dari Gunindo Trimukti dapat menjadi solusi efisien untuk membantu masalah ketidakstabilan atau naik turun tegangan listrik. Sistem DC Servo Motor Stabilizer Matsuyama dapat menstabilkan tegangan masuk input voltage dan perubahan beban yang naik turun agar tegangan keluaran output voltage selalu stabil. Jacky mengatakan stabilizer Matsuyama terdiri dari dua kategori, yaitu 1 fase dan 3 fase. Model 1 fase biasanya digunakan untuk listrik perumahan dan elektronik rumah. Model 3 fase umumnya digunakan untuk perumahan mewah, industri, atau pabrik. Dengan menggunakan stabilizer Matsuyama, mesin-mesin yang memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap perubahan tegangan listrik tetap dapat beroperasi dengan baik. Gunindo Trimukti awalnya bergerak di bidang jasa perdagangan umum dengan nama PD Gunindo yang berdiri sejak 1977. Stabilizer Matsuyama pun menjadi salah satu merek stabilizer tertua karena telah diproduksi dan dipasarkan sejak 1987. Pada saat itu belum ada pabrik lain yang memproduksi stabilizer. Kemudian PD Gunindo berubah nama secara sah menjadi PT Gunindo Trimukti pada 1991. Perusahaan saat ini dimiliki oleh Sriwani Sayuti. Tak hanya menyediakan mutu dan kualitas, Gunindo Trimukti menyediakan after sales service dengan suku cadang yang selalu tersedia sehingga pelanggan merasa puas. Saat ini, Gunindo Trimukti telah memiliki tujuh cabang yang berlokasi di Bandung, Palembang, Pekanbaru, Denpasar, Medan, Semarang, dan Surabaya. Untuk melihat katalog dan pilihan kategori stabilizer Matsuyama, konsumen bisa mengunjungi dan memesan melalui situs web Perusahaan juga memiliki akun Instagram terkait informasi tentang stabilizer listrik dan edukasi mengenai peralatan elektronik. OL-14 Arus listrik yang mengaliri semua sudut ruangan di tempat tinggal wajib memiliki tegangan yang stabil supaya tidak menimbulkan kerusakan di alat elektronika. Bukan hanya menimbulkan kerusakan, arus listrik yang tak stabil pula dapat menyebabkan percikan api hingga terjadi kebakaran. Tentunya hal seperti ini tidak ingin terjadi oleh siapapun. Oleh sebab itu, engkau bisa memakai fungsi stabilizer listrik buat mencegah hal-hal tadi. Mari, langsung saja kita simak ulasan lengkap mengenai fungsi stabilizer mulai asal laba hingga cara kerjanya ini dia. Apa itu stabilizer listrik? Stabilizer listrik ialah perangkat listrik yang bermanfaat buat menstabilkan atau menjaga tegangan arus listrik ke perlengkapan elektronik agar tetap normal serta fluktuatif. Proses stabilisasi arus listrik ini sangat krusial karena seringkali tegangan listrik yang mengalir eksklusif asal instalasi PLN tidak sesuai dengan kebutuhan beban peralatan elektro, baik di tempat tinggal tangga ataupun pada skala besar. Mungkin engkau sering melihat dan sadar bahwa standar tegangan listrik di Tanah Air adalah 220 Volt. Tapi percaya atau tidak seringkali arus yang masuk ke perangkat elektronik tidak tepat 220 Volt. Melainkan pada atas atau di bawah 220 Volt. Risikonya tentu saja peralatan elektronik jadi rusak bahkan mengeluarkan percikan barah yang dapat memicu kebakaran. Fungsi stabilizer listrik Seperti yang telah sempat dijelaskan secara singkat pada atas, fungsi stabilizer listrik tempat tinggal sendiri adalah menstabilkan tegangan listrik yang berasal dari instalasi listrik PLN ke perangkat-perangkat elektronika yang terdapat pada rumah seperti televisi, komputer hingga kulkas. Bukan cuma menstabilkan alat ini juga berfungsi buat mencegah lonjakan listrik secara tiba-datang. Berbeda dengan Uninterruptible Power Supply UPS, stabilizer tidak memiliki daya tambahan yang mampu dipergunakan saat sedang meninggal lampu. Jenis stabilizer listrik Ada beberapa jenis stabilizer yang mampu kita gunakan sinkron kebutuhan. Berikut ini merupakan beberapa pada antaranya 1. Stabilizer relay Stabilizer relay artinya perangkat elektro yang bekerja menggunakan beberapa relay. Mampu bekerja dengan cepat tetapi mengorbankan kestabilannya sebagai cukup kurang baik. 2. Stabilizer digital control Stabilizer digital control merupakan keliru satu sistem yang paling sophisticated karena telah memakai sistem ferro-resonant/line conditioner. menggunakan response time 0,04 dtk dan kestabilan yang paling baik, tentu saja stabilizer jenis ini merupakan yang terbaik dibandingkan menggunakan ke 2 jenis di atas. 3. Stabilizer servo Servo merupakan stabilizer yang sudah dipersenjatai servo motor. Servo motor akan berputar sehingga tegangan listrik sebagai stabil. Nah, servo motor ini perlu waktu yang cukup lebih lama buat menstabilkan listrik. Selain itu stabilizer jenis ini jua tak mempunyai fitur terhadap gangguan listrik mirip sambaran petir. Cara kerja stabilizer listrik Cara kerja stabilizer sendiri menggunakan cara membandingkan arus input dari tegangan PLN dengan arus output yang keluar ke rumah tangga. Saat terjadi tegangan input naik atau turun maka stabilizer akan bekerja. Di stabilizer relay, set relay secara otomatis akan menentukan tegangan output pada transformator sehingga input yang masuk akan diubah menjadi mendekati 220 Volt. Begitu pula dengan ke 2 jenis stabilizer lain, di prinsipnya memiliki prosedur yang sama. Keuntungan menggunakan stabilizer listrik Fungsi stabilizer lima Pixabay Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan Jika memanfaatkan indera ini pada tempat tinggal. 1. Memperpanjang umur alat elektronik. 2. Mencegah terjadinya lonjakan listrik berlebihan. 3. Mencegah terjadinya korslet listrik. 4. Merawat komponen kelistrikan rumah. Nah, itulah sedikit ulasan tentang fungsi stabilizer listrik yang penting kamu ketahui. Source Sebuah AC stabilizer memang ada umurnya, ada waktunya ia akan rusak. Apakah benar ia sulit diperbaiki? Sepertinya tidak juga. Bagi mereka yang ingin mencoba untuk memperbaikinya ada baiknya untuk mengikuti ulasan berikut ini. Apa yang akan diulas di sini adalah khusus untuk AC-stabilizer sistem relay. Tentang dan cara kerja AC-stabilizer. AC-stabilizer adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyetabilkan tegangan AC listrik sumber tenaga. AC-stabilizer diperlukan ketika tegangan listrik seringkali tidak stabil, kadang sedikit naik dan kadang sedikit turun. Sebagian perangkat listrik/elektronik masih bisa berfungsi dengan normal meskipun tegangan AC listrik turun misalnya dari 220V hingga 180V. Contoh yang paling umum tentang itu adalah pesawat televisi di mana rangkaian power supply-nya menerapkan sistem switching mode power supply SMPS otomatis yang mampu tetap bekerja optimal meskipun tegangan listrik turun hingga 170V. Namun sebagian perangkat listrik yang lain akan sangat terpengaruh jika tegangan listrik turun hingga ke level itu. Contoh yang paling jelas adalah lampu neon sistem trafo ballast. Lampu akan sulit untuk menyala jika tegangan listrik turun. Semua peralatan elektronik yang melibatkan transformator daya juga akan terpengaruh dan bekerja secara tidak optimal lagi. Di sinilah sebuah AC-stabilizer diperlukan. Semua AC-stabiliser konvensional yang bekerja langsung pada frekwensi listrik 50/60Hz termasuk yang menggunakan sistem relay pada prinsipnya adalah sebuah oto-transformator yang perpindahan koneksi pada tap-tap tegangannya dilakukan secara otomatis untuk tegangan output yang diperlukan mengikuti variasi level tegangan input. Tentang oto-transformator telah diulas sekilas dalam Mengenal transformator daya . Pada AC-stabilizer sistem relay pemindahan koneksi pada tap-tap transformator dilakukan oleh relay-relay yang dikemudikan oleh rangkaian pendeteksi tegangan. Jika tegangan input menaik rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih rendah, dan jika tegangan input menurun maka rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih tinggi. Ada banyak rancangan AC-stabilizer sistem relay, dari yang hanya menggunakan satu relay hingga yang menggunakan tiga atau empat relay. Semakin banyak relay yang digunakan akan semakin lebar jangkah variasi tegangan input yang mampu ditangani. Berikut ini adalah contoh skema rangkaian AC-stabilizer sistem relay yang banyak beredar di pasaran Pada gambar di atas diperlihatkan contoh skema rangkaian AC-stabilizer dengan dua relay. Rangkaian terdiri dari dua unit pendeteksi tegangan unit A dan unit B yang masing-masingnya mengemudikan sebuah relay. Di sini tidak disertakan nilai komponen dari rangkaian tersebut karena hanya sebagai contoh saja. Satu unit rangkaian akan menangani level tegangan turun mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih tinggi. Sedangkan satu unit rangkaian lainnya akan menangani level tegangan naik mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih rendah. Dengan cara seperti itu tegangan output berusaha dipertahankan agar berada pada level yang relatif tetap. Tegangan yang dideteksi sebenarnya adalah tegangan hasil penyearahan di antara kedua jalur input AC. Tegangan suplai untuk rangkaian pendeteksi diambil dari tap 1 dan tap 2, besar tegangan AC di antara kedua tap itu adalah sekitar 15 – 20V. Tegangan ini disearahkan menjadi DC oleh D2 dan diratakan oleh C2. Pendeteksian level tegangan ditentukan oleh diode zener Za pada rangkaian pertama dan Zb pada rangkaian kedua bersama dengan pengaturan trimpot VR1a dan VR1b. Ada hal penting yang perlu untuk dikemukakan bahwa setelan VR1a dan VR1b tidak perlu diubah-ubah. Jika diubah-ubah maka level pendeteksian tegangan naik atau tegangan turun akan melenceng dari yang telah ditetapkan oleh produsennya, untuk menyetelnya kembali cukup sulit supaya tepat. D2a dan D2b menyearahkan tegangan dari salah satu jalur input yang lain sehingga terdapat satu level tegangan yang akan dideteksi oleh Za dan Zb dengan pengaturan Vr1 dan VR2. Karena tegangan zener Za dan Zb berbeda, maka level tegangan yang akan dideteksi oleh kedua rangkaian pendeteksi itu masing-masingnya juga berbeda. Pada tegangan normal tidak naik dan tidak turun salah satu relay akan aktif. Jika tegangan turun maka relay yang aktif ini akan menjadi tidak aktif sehingga kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih tinggi. Jika tegangan naik dari yang seharusnya, relay ini akan kembali aktif dan relay yang sebelumnya tidak aktif akan menjadi aktif lalu kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih rendah, dengan demikian tegangan output dikembalikan ke level yang seharusnya. Kerusakan umum AC stabilizer. Di antara kerusakan yang sering terjadi pada kebanyakan AC-stabilizer sistem relay adalah masukan tegangan indikator menyala tetapi tegangan output tidak ada. masukan tegangan dan ada tegangan output, tetapi level tegangan output tidak normal terlalu rendah atau terlalu tinggi. total. Kerusakan pada poin pertama biasanya disebabkan oleh relay yang sudah rusak dan ini merupakan kerusakan yang paling sering terjadi. Relay yang rusak umumnya secara fisik sudah terlihat, yaitu rumah/casing plastiknya meleleh atau hangus di bagian tertentu. Relay yang sudah seperti ini perlu diganti tanpa harus melakukan pengetesan terlebih dahulu. Ketika melakukan penggantian, sebaiknya pilih relay yang berkwalitas baik meskipun relay aslinya mungkin berkwalitas kurang bagus. Kerusakan pada poin kedua dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kontak relay yang sudah kurang baik atau ada komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak. Untuk memastikan masih baik atau tidaknya kontak relay perlu dilakukan pengetesan pada setiap relay. Caranya sudah diterangkan dalam Pengetesan Relay . Kemungkinan adanya komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak bisa diperiksa langsung pada rangkaian. Yang paling sering rusak adalah resistor R5 dan transistor T2 lihat gambar skema rangkaian di atas. Perlu dilakukan pengetesan untuk memastikan apakah komponen-komponen itu memang benar rusak ataukah tidak. Jika telah dipastikan rusak maka diganti dengan yang baru. Pada beberapa rancangan lainnya dioda D1 tidak disertakan sehingga terdapat kemungkinan coil relay putus akibat tegangan balik transien yang muncul di sekitar coil tersebut, padahal D1 berfungsi untuk mengkompensasi hal itu. Karena itu untuk rangkaian yang seperti ini relay juga perlu diperiksa karena ada kemungkinan ia tidak bekerja lantaran coil-nya sudah putus. Kerusakan pada poin ketiga dapat disebabkan oleh kabel AC kabel main-power yang sudah putus di dalam, kerusakan pada main-switch saklar on-off untuk power, atau kerusakan pada transformator. Namun prosedur standar untuk memeriksa kerusakan mati total adalah dengan memeriksa fuse/sikring terlebih dahulu. Bisa jadi tidak ada kerusakan, hanya fuse putus karena terbebani lebih. Fuse harus diganti dengan ukuran yang sama. Untuk daya 500W ukuran fuse adalah 2,5A dan untuk 1000W ukuran fuse biasanya 5A. Apabila fuse diganti dengan yang lebih besar maka ketika terjadi pembebanan lebih atau hubung-singkat di jalur output-nya transformator akan terancam ikut rusak... Jika fuse ternyata tidak putus, maka dilanjutkan ke pemeriksaan berikutnya. Kabel AC perlu diperiksa dengan Ohm-meter apakah kabel-kabel di dalamnya masih tersambung atau sudah putus sebagian. Jika sudah ada yang putus maka diganti dengan yang baru, tetapi apabila ternyata kabel AC masih baik maka kerusakan kemungkinan ada pada main-switch. Main-switch kemudian diperiksa untuk memastikan kerusakannya. Adapun kerusakan transformator ciri khasnya adalah putusnya fuse dan panas yang tinggi pada transformator. Setiap kali fuse diganti dengan ukuran yang sama akan kembali putus dan putus lagi meskipun stabilizer tidak dibebani dengan perangkat elektronik apapun. Adakalanya fuse tidak putus, tapi transformator terasa begitu panas meskipun baru sebentar diberi tegangan input 220V dan stabilizer belum dibebani dengan perangkat elektronik apapun. Ini juga gejala transformator rusak. Mengatasi transformator rusak agak sulit karena transformator untuk keperluan ini tidak dijual di pasaran umum. Cara yang paling memungkinkan adalah dengan membawanya ke tukang gulung trafo jika tidak bisa menggulungnya sendiri, atau... Ucapkan selamat tinggal pada AC-stabilizer... Yah... namanya juga usaha! Happy repairing!

cara memperbaiki stabilizer tidak keluar tegangan